Memiliki akta kelahiran adalah hak dasar setiap warga negara. Akta kelahiran merupakan dokumen resmi yang membuktikan pencatatan dan pengakuan identitas seseorang sejak lahir oleh negara. Namun, dalam beberapa situasi, pencatatan kelahiran mungkin tidak dapat dilakukan melalui jalur administrasi sipil biasa, misalnya jika pencatatan terlambat jauh dari batas waktu yang ditentukan. Dalam kasus seperti ini, penetapan pengadilan menjadi langkah yang wajib ditempuh. Proses ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai biaya penetapan pengadilan akta kelahiran.
Pencatatan akta kelahiran idealnya dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah kelahiran anak. Namun, karena berbagai faktor seperti keterlambatan pelaporan, kendala geografis, atau kondisi administratif lainnya, banyak orang yang baru menyadari pentingnya akta kelahiran ketika mereka sudah dewasa atau membutuhkan dokumen tersebut untuk keperluan penting, seperti pendaftaran sekolah, pembuatan KTP, atau pengurusan paspor.
Jika batas waktu pencatatan telah terlampaui dan tidak dapat diselesaikan melalui dinas kependudukan dan catatan sipil setempat, maka penetapan pengadilan adalah solusi hukumnya. Pengadilan akan mengeluarkan penetapan yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat akta kelahiran di dinas terkait. Penetapan ini secara hukum mengakui dan mencatat identitas serta tanggal lahir seseorang.
Terkait dengan biaya penetapan pengadilan akta kelahiran, perlu dipahami bahwa biaya ini umumnya tidak ada nominal tetap yang baku untuk semua kasus. Biaya tersebut sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor utama:
Setiap perkara yang diajukan ke pengadilan, termasuk permohonan penetapan akta kelahiran, wajib didaftarkan dengan membayar panjar perkara. Besaran panjar perkara ini ditetapkan oleh masing-masing pengadilan negeri berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri setempat. Biaya ini mencakup biaya pendaftaran, biaya pemanggilan saksi (jika ada), biaya administrasi, dan biaya-biaya lain yang timbul selama proses persidangan. Besaran panjar perkara ini bisa berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Setelah pengadilan mengeluarkan penetapan, pemohon masih harus mengurus pembuatan akta kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat. Proses pengurusan di Disdukcapil ini biasanya tidak dikenakan biaya, karena akta kelahiran itu sendiri merupakan hak warga negara. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin ada biaya administrasi kecil yang dibebankan oleh Disdukcapil untuk pencetakan fisik akta.
Beberapa pemohon memilih untuk menggunakan jasa kuasa hukum atau advokat untuk mendampingi proses penetapan di pengadilan. Jika demikian, akan ada tambahan biaya jasa advokat yang besarnya sangat bervariasi tergantung kesepakatan. Selain itu, jika diperlukan dokumen pendukung lain seperti fotokopi akta nikah orang tua, akta kelahiran orang tua, atau surat keterangan lahir dari bidan/rumah sakit, mungkin ada biaya yang timbul untuk pengurusannya. Biaya perjalanan ke pengadilan atau ke Disdukcapil juga perlu dipertimbangkan.
Secara umum, alur pengajuan penetapan pengadilan akta kelahiran adalah sebagai berikut:
Perkiraan total biaya penetapan pengadilan akta kelahiran, di luar jasa advokat, umumnya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000, tergantung pada besaran panjar perkara di pengadilan setempat dan biaya administrasi pendukung lainnya. Penting untuk selalu mengkonfirmasi langsung ke Pengadilan Negeri dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait mengenai biaya-biaya yang berlaku.
Untuk menghemat biaya dalam proses ini, beberapa tips dapat dilakukan:
Memiliki akta kelahiran adalah fondasi penting dalam administrasi kependudukan. Meskipun memerlukan proses dan biaya tertentu, penetapan pengadilan akta kelahiran adalah cara sah untuk memastikan hak Anda terpenuhi. Dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang baik mengenai potensi biaya, proses ini dapat dilalui dengan lancar.
Cek Biaya Perkara Pengadilan