Ketika Samsung merilis Galaxy Note 9, salah satu fitur yang sangat diapresiasi oleh para audiophile adalah kembalinya kualitas audio kabel yang prima melalui koneksi USB Type-C. Berbeda dengan banyak pesaing yang beralih sepenuhnya ke nirkabel, Samsung mempertahankan kemitraan premium mereka dengan AKG Audio. Headset AKG yang disertakan dalam paket penjualan Note 9 bukan sekadar aksesori tambahan; ia adalah komponen penting yang dirancang khusus untuk memaksimalkan kapabilitas audio ponsel tersebut.
Detail teknis dari headset AKG Samsung Note 9 ini menunjukkan komitmen pada kejernihan suara. Dirancang oleh insinyur AKG yang terkenal dengan tuning audio yang seimbang, headset ini mampu menghasilkan frekuensi rendah (bass) yang dalam namun tidak mendominasi, sementara frekuensi tinggi (treble) tetap jernih tanpa terasa menusuk telinga. Ini sangat krusial bagi pengguna Note 9 yang mungkin menggunakan fitur Dolby Atmos pada perangkat mereka, karena headset ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan pengalaman spasial yang lebih imersif.
Salah satu pembeda utama dari headset AKG ini adalah penggunaan konektor USB Type-C. Bagi pengguna Note 9, ini berarti tidak ada lagi masalah latensi yang sering terjadi pada koneksi Bluetooth. Audio yang dikirimkan secara digital melalui USB-C menjamin sinkronisasi sempurna antara video dan suara, menjadikannya pilihan ideal untuk menonton film atau bermain game kompetitif. Selain itu, konektor Type-C juga memungkinkan headset ini menyalurkan daya yang lebih stabil untuk komponen internalnya jika ada.
Dari segi desain fisik, headset ini umumnya mengusung konsep in-ear monitor (IEM) dengan kabel braided atau berkualitas tinggi yang mengurangi risiko kusut. Kenyamanan menjadi prioritas. Paket penjualannya biasanya menyertakan beberapa set ujung silikon (ear tips) dalam berbagai ukuran. Hal ini memastikan bahwa setiap pengguna dapat menemukan ukuran yang paling pas, yang pada akhirnya sangat mempengaruhi isolasi suara pasif (passive noise isolation) dan respons bass.
Meskipun ekosistem nirkabel terus berkembang, para puritan audio akan selalu memilih koneksi kabel, terutama ketika kualitas pabrikan sudah terjamin seperti pada kasus headset AKG Samsung Note 9. Dalam skenario audio kabel, tidak ada kompresi sinyal yang disebabkan oleh codec Bluetooth (seperti SBC, AAC, atau aptX, meskipun Note 9 mendukung yang terbaik). Suara yang dihasilkan adalah representasi mentah dari file audio yang diputar, yang diperkaya oleh DAC (Digital-to-Analog Converter) internal berkualitas tinggi yang terdapat pada Note 9 itu sendiri.
Banyak pengguna yang mencoba headset nirkabel mahal sering kali kembali pada headset bawaan AKG ini, terutama ketika mereka mendengarkan musik dengan bitrate tinggi. Keseimbangan sonik yang diciptakan oleh AKG memastikan bahwa detail instrumen kecil dalam rekaman—seperti gesekan senar biola atau resonansi ruang studio—tetap terdengar jelas.
Selain kualitas audio utama, headset ini juga dilengkapi dengan unit kontrol in-line yang terintegrasi dengan mulus pada kabel. Fitur ini mencakup tombol volume naik/turun serta tombol multifungsi untuk jeda/putar dan menjawab panggilan. Mikrofon yang tersemat juga telah dioptimalkan untuk kejernihan suara saat melakukan panggilan telepon. Mengingat Note 9 adalah perangkat yang sering digunakan untuk produktivitas, fungsi mikrofon yang andal menjadi nilai tambah yang signifikan.
Secara keseluruhan, headset AKG Samsung Note 9 adalah contoh nyata bagaimana produsen ponsel dapat memberikan nilai tambah yang substansial melalui aksesori audio yang dirancang dengan presisi. Ia adalah perangkat plug-and-play yang menjanjikan pengalaman mendengarkan yang konsisten, detail, dan berdaya tahan, menjadikannya salah satu aksesori audio terbaik yang pernah dibundel bersama smartphone premium.