Ilustrasi Guncangan Hari Kebangkitan
Surah Az-Zalzalah (atau Surah Al-Zalzalah) adalah surah ke-99 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong pendek, hanya terdiri dari delapan ayat, namun memiliki makna yang sangat fundamental dan menggetarkan jiwa. Nama "Az-Zalzalah" sendiri berarti "Kegoncangan" atau "Guncangan Hebat," yang langsung merujuk pada peristiwa dahsyat yang akan melanda bumi saat hari kiamat tiba. Mempelajari arti dari ayat pertamanya adalah kunci untuk memahami keseluruhan pesan surah ini, yaitu tentang pertanggungjawaban total atas setiap amal perbuatan di dunia.
Ayat pertama adalah pembuka dramatis, sebuah sinyal peringatan yang keras dari Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Surat ini sering dibaca sebagai pengingat akan kefanaan dunia dan kepastian datangnya hari perhitungan. Konteks turunnya surah ini, meskipun ada beberapa pendapat ulama, umumnya disepakati sebagai peringatan umum mengenai hari akhir, di mana tidak ada satu pun rahasia atau perbuatan kecil yang luput dari perhitungan.
Apabila bumi diguncangkan dengan goncangan yang dahsyat,
Ayat ini (Al-Zalzalah: 1) adalah pondasi dari seluruh surah. Lafaz Arabnya, "Idzaa zulzilatil ardu zilzaalahaa," mengandung penekanan yang kuat mengenai skala peristiwa yang akan terjadi.
Kata kunci utama dalam ayat ini adalah "Idzaa" (Apabila/Ketika) dan "Zalzalah" (Guncangan). Penggunaan kata kerja pasif "zulzilat" (diguncangkan) menunjukkan bahwa guncangan ini bukan disebabkan oleh faktor alam biasa seperti gempa bumi yang sering kita alami saat ini, melainkan sebuah aksi yang dilakukan oleh kekuatan Ilahi yang Maha Besar.
Frasa "zilzaalahaa" (goncangan yang dahsyat/guncangan yang semisal dengannya) adalah bentuk penegasan (tawkid). Ini bukan sekadar getaran ringan; ini adalah guncangan pamungkas yang melumpuhkan segalanya. Para mufassir menjelaskan bahwa guncangan ini memiliki beberapa tingkatan dahsyatnya:
Ayat ini menunjukkan kekuasaan mutlak Allah. Segala stabilitas yang dinikmati manusia di dunia—gravitasi, struktur geologis, keteraturan alam—akan dihentikan sementara oleh izin-Nya untuk mempersiapkan arena hisab (perhitungan). Tujuan dari kegoncangan dahsyat ini, seperti yang dijelaskan lebih lanjut dalam ayat-ayat berikutnya, adalah untuk mengeluarkan isi perut bumi dan membangkitkan semua manusia yang telah meninggal.
Arti surat Al Zalzalah ayat 1 menetapkan latar belakang dramatis. Setelah bumi diguncang, apa yang terjadi selanjutnya? Ayat 2 menjelaskan bahwa bumi akan memuntahkan beban beratnya (mayat dan segala isi perut bumi). Ayat 3 dan 4 melanjutkan dengan pertanyaan retoris: "Dan manusia berkata, 'Mengapa bumi ini menjadi begini?'" Ayat 4 menegaskan bahwa pada hari itu bumi akan menceritakan berita-beritanya (kesaksian atas perbuatan manusia).
Maka, dari ayat pertama ini, kita belajar bahwa setiap peristiwa besar di alam semesta memiliki tujuan ilahiah, yaitu mengarah pada keadilan Ilahi. Guncangan itu bukan bencana tanpa makna, melainkan sebuah pembukaan tirai menuju keadilan yang sempurna. Ketika bumi sendiri bersaksi, tidak ada tempat bagi manusia untuk menyembunyikan kejahatan sekecil apapun. Pemahaman mendalam terhadap "zilzaalahaa" ini harus menumbuhkan rasa takut sekaligus harap pada hari pembalasan, mendorong kita untuk berbuat baik selagi masih diberi kesempatan di bumi yang kokoh ini.
Inti dari arti surat Al Zalzalah ayat 1 adalah sebuah peringatan tegas dan nyata mengenai datangnya kiamat. Guncangan dahsyat yang akan melanda bumi adalah permulaan dari hari di mana semua rahasia terungkap dan pertanggungjawaban atas setiap perbuatan kecil maupun besar akan ditimbang. Ayat ini berfungsi sebagai stimulus agar seorang Muslim selalu waspada dan mempersiapkan bekal terbaik untuk menghadapi Hari Perhitungan yang diawali dengan goncangan bumi yang tak tertandingi.