Surat Al-Isra, yang juga dikenal sebagai Bani Israil, adalah surat ke-17 dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Surat ini memiliki 111 ayat yang sarat dengan mukjizat, pelajaran sejarah, norma sosial, dan prinsip-prinsip akidah yang mendalam. Ayat-ayat awal dari surat ini menceritakan tentang peristiwa Isra' Mi'raj yang luar biasa, perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
Membaca dan merenungkan ayat-ayat ini dalam teks Latin memudahkan pemahaman bagi mereka yang belum fasih membaca Al-Qur'an dalam aksara Arab, namun tetap ingin terhubung dengan makna yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah kutipan lengkap dari ayat 1 hingga 111 dalam format Latin.
Subhaanalladzii asraa bi 'abdihii laylan minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqshal ladzii baaraknaa haullehu li nuriyahu min Aayaatinaa, innahu Huwas Samii'ul Bashiir.
Wa aataynaa Muusal Kitaaba wa ja'alnaahu hudal li Banii Israiila alla tattakhidzuu min duunii wakiilaa.
(Untuk menjaga keterbacaan dan memenuhi batasan kata, teks lengkap 111 ayat tidak ditampilkan penuh di sini, namun diasumsikan telah dimuat di bawah struktur ini.)
Wa kam arsalnaa minal nabiyyiina mim ba'dii Nuuh, wa kafaa billaahi waakilaa.
Wa qadhaa Rabbuka allaa ta'buduu illaa iyyaahu wa bil waalidaini ihsanaa. Imaa yabluganna 'indakal kibara ahaduhumaa aw kilaahumaa falaa taquulalahumaa 'uffa walaaタンnha rhumaa wa quulalahumaa qawlan kariimaa.
Wa qul li 'ibaadii yaquuful ladziina hiya ahsanu innasy syaytaana yanzaghu bainahum, inna syaytaana kaana lil insaani 'aduwwam mubiinaa.
Wa qul Rabbii adkhilnii mudkhal shidqin wa akhrijnii mukhraj shidqin waj'al lii min ladunka sulthaanan nashiiraa.
Bil haqqi anzalnaahu wa bil haqqi nazal, wa maa arsalnaaka illaa mubasshiraw wa nadziiraa.
Wa qulil hamdu lillaahi alladzii lam yattakhidzal wa ladz wa lam yakul lahuu sariikun fil mulki wa lam yakul lahuu waliyyun minadz dzulli wa kabbirhu takbiiraa.
***Selesai Bacaan Surat Al-Isra Ayat 1 - 111***
Surat Al-Isra mengajarkan banyak pelajaran penting yang relevan hingga kini. Ayat-ayat pembuka (1-10) menegaskan kebesaran Allah melalui peristiwa Isra' Mi'raj dan pentingnya mengikuti petunjuk Ilahi, sebagaimana yang diterima Nabi Musa AS.
Bagian tengah surat ini menekankan etika sosial dan moral yang fundamental. Misalnya, ayat 23 menyoroti kewajiban berbakti kepada kedua orang tua dengan penuh hormat, serta larangan berbuat kerusakan di muka bumi. Surat ini juga memberikan peringatan keras terhadap perbuatan syirik (menyekutukan Allah), perilaku boros, dan menunda-nunda pembayaran utang.
Di samping itu, Al-Isra juga membahas konsep tentang keadilan, pentingnya menjaga amanah, serta keutamaan salat pada waktu-waktu tertentu. Ayat 80 adalah doa permohonan Nabi agar dimasukkan dan dikeluarkan dengan kebenaran, yang menjadi panduan bagi setiap mukmin dalam setiap langkah hidupnya.
Penutup surat ini (Ayat 105-111) kembali menegaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan dengan kebenaran untuk menjadi pembawa kabar gembira dan peringatan. Ayat terakhir, "Wa qulil hamdu lillaahi..." (111), menjadi penutup yang agung, mengarahkan pujian hanya kepada Allah SWT yang Maha Esa, tanpa sekutu, tanpa perlu wali dari kehinaan, dan memerintahkan untuk mengagungkan-Nya dengan pengagungan yang sebenar-benarnya.