Dalam dunia pengukuran suhu, salah satu alat yang paling dikenal dan telah teruji waktu adalah termometer air raksa. Kehadirannya di rumah tangga, laboratorium, hingga fasilitas medis menandakan kepercayaan yang tinggi terhadap keakuratannya. Meskipun kini telah banyak termometer digital bermunculan, termometer air raksa tetap memiliki tempatnya tersendiri berkat prinsip kerjanya yang sederhana namun efektif.
Prinsip kerja termometer air raksa sangat bergantung pada sifat fisik logam cair ini, yaitu pemuaian. Air raksa memiliki koefisien muai panjang yang relatif besar, artinya volumenya akan bertambah secara signifikan ketika suhu meningkat. Termometer air raksa terdiri dari sebuah tabung kaca yang sangat tipis dengan reservoir di salah satu ujungnya yang berisi air raksa. Di dalam tabung kaca tersebut terdapat skala ukur yang telah dikalibrasi.
Ketika termometer dimasukkan ke dalam lingkungan yang suhunya ingin diukur, panas dari lingkungan tersebut akan berpindah ke air raksa di dalam reservoir. Peningkatan suhu ini menyebabkan air raksa memuai. Karena air raksa terperangkap dalam tabung kaca yang sempit, pemuaian ini akan mendorong kolom air raksa naik ke atas sepanjang tabung. Tinggi kolom air raksa yang naik akan sesuai dengan angka pada skala yang menunjukkan suhu lingkungan tersebut. Sebaliknya, ketika suhu lingkungan menurun, air raksa akan menyusut dan kolomnya akan turun.
Keandalan termometer air raksa tidak lepas dari beberapa keunggulannya:
Meskipun sangat berguna, penting untuk diingat bahwa air raksa adalah zat beracun. Pecahan kaca termometer air raksa dapat menyebabkan tumpahan air raksa cair. Jika ini terjadi, jangan panik. Langkah pertama adalah mengevakuasi area, terutama anak-anak dan hewan peliharaan, untuk menghindari kontak langsung. Kumpulkan tetesan air raksa dengan hati-hati menggunakan alat seperti pipet atau kartu domino. Hindari menggunakan penyedot debu karena dapat menyebarkan uap air raksa ke udara. Tetesan air raksa yang terkumpul harus dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat dan dibuang sesuai dengan peraturan setempat untuk limbah berbahaya.
Termometer digital menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam pengukuran. Pembacaan suhu ditampilkan dalam bentuk angka digital, yang menghilangkan potensi kesalahan pembacaan skala. Namun, termometer digital memerlukan baterai dan seringkali kurang tahan lama dibandingkan termometer air raksa yang terbuat dari kaca tebal. Akurasi termometer digital bisa bervariasi tergantung pada kualitas alatnya.
Pada akhirnya, pilihan antara termometer air raksa dan termometer digital seringkali bergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan spesifik. Bagi mereka yang mengutamakan akurasi tinggi, keandalan tanpa daya, dan prinsip kerja yang teruji, termometer air raksa tetap menjadi pilihan yang sangat baik. Memahami cara kerjanya dan penanganan yang aman memastikan manfaat optimal dari alat ukur suhu yang legendaris ini.