Buah nangka (Artocarpus heterophyllus) adalah buah tropis yang sangat populer di Asia Tenggara, dikenal karena dagingnya yang manis dan aromanya yang khas. Namun, selain buahnya yang lezat, bagian lain dari pohon nangka sering kali luput dari perhatian, salah satunya adalah akarnya. Akar nangka, yang biasanya hanya dianggap sebagai penopang struktur pohon raksasa ini, ternyata menyimpan potensi manfaat kesehatan dan kegunaan tradisional yang signifikan.
Ilustrasi visualisasi akar nangka di dalam tanah.
Tradisi Penggunaan dalam Pengobatan Herbal
Di berbagai budaya tradisional, akar dari pohon nangka sering diolah menjadi ramuan obat. Meskipun penelitian ilmiah modern masih terus menggali potensi ini, penggunaan empiris telah berlangsung lama. Akar nangka dipercaya memiliki sifat astringen (mengerutkan) dan diuretik ringan. Dalam pengobatan tradisional Indonesia, misalnya, akar ini kadang digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan ringan atau sebagai bagian dari formula untuk meredakan peradangan.
Secara historis, bagian akar ini juga dimanfaatkan dalam pengobatan luar. Misalnya, bagian akar yang direbus dapat digunakan untuk kompres atau mandi yang dipercaya dapat membantu meredakan kondisi kulit tertentu, meskipun penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan idealnya di bawah pengawasan ahli herbal yang berpengalaman.
Kandungan Fitokimia Potensial
Seperti banyak tanaman dari famili Moraceae (keluarga murbei), akar nangka mengandung berbagai senyawa bioaktif. Penelitian awal menunjukkan adanya keberadaan flavonoid, saponin, dan triterpenoid dalam ekstrak akar. Senyawa-senyawa ini adalah yang sering dikaitkan dengan aktivitas antioksidan dalam tanaman. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.
Flavonoid, khususnya, menarik perhatian karena potensinya dalam mendukung kesehatan kardiovaskular. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa konsentrasi dan efektivitas senyawa ini dapat bervariasi tergantung pada jenis tanah, usia pohon, dan metode ekstraksi yang digunakan.
Pemanfaatan Lain Akar Nangka
Selain manfaat kesehatan yang dipercaya, akar nangka memiliki kegunaan lain dalam konteks pertanian dan industri skala kecil:
- Pewarna Alami: Beberapa bagian pohon nangka, termasuk akarnya, diketahui dapat menghasilkan zat pewarna alami. Dalam konteks historis, pewarna dari akar ini mungkin digunakan untuk mewarnai kain atau hasil kerajinan tangan, menghasilkan nuansa warna cokelat atau kuning yang hangat.
- Stabilitas Tanah: Sebagai akar yang besar dan menyebar, secara ekologis, akar nangka berfungsi sangat baik dalam menstabilkan struktur tanah di area penanamannya, mencegah erosi, terutama pada lahan miring.
- Kerajinan Kayu: Meskipun batang utama yang lebih sering digunakan, akar pohon nangka yang sudah tua dan keras kadang-kadang dieksploitasi oleh pengrajin untuk membuat patung kecil atau furnitur unik karena coraknya yang khas.
Pertimbangan Keamanan dan Eksplorasi
Meskipun potensi akar nangka menjanjikan, masyarakat umum perlu bersikap bijaksana dalam menggunakannya sebagai obat. Tanaman liar yang dimanfaatkan tanpa identifikasi yang tepat dapat membawa risiko. Dosis yang salah atau kontaminasi dengan bahan kimia dapat berbahaya. Oleh karena itu, jika seseorang tertarik memanfaatkan akar nangka untuk tujuan pengobatan, konsultasi dengan profesional kesehatan herbal yang terpercaya adalah langkah yang sangat disarankan.
Eksplorasi lebih lanjut melalui studi farmakologi klinis diperlukan untuk memvalidasi efektivitas tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Akar nangka adalah contoh sempurna bagaimana kekayaan alam di sekitar kita sering kali menyimpan lebih banyak manfaat daripada yang terlihat di permukaan. Ia mengingatkan kita bahwa di balik pohon buah yang kita kenal, terdapat ekosistem dan sumber daya yang kompleks.