Surah Al-Isra, juga dikenal sebagai Al-Isra wal Mi'raj (Perjalanan Malam dan Mikraj Nabi Muhammad SAW), adalah surah ke-17 dalam Al-Qur'an. Ayat ke-9 dari surah ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam konteks memberikan kabar gembira dan motivasi bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ayat ini secara spesifik berbicara tentang janji balasan yang luar biasa bagi mereka yang mengikuti petunjuk Allah.
Teks dan Terjemahan Surah Al-Isra Ayat 9
Makna Mendalam: Petunjuk Menuju Jalan Terlurus
Ayat 9 dari Surah Al-Isra ini diawali dengan penegasan bahwa Al-Qur'an adalah sumber petunjuk yang paling utama. Frasa "jalan yang paling lurus" (الَّتِي هِيَ أَقْوَمُ - allati hiya aqwam) menunjukkan bahwa ajaran Islam yang termaktub di dalamnya adalah jalan yang paling benar, adil, dan membawa kemaslahatan baik di dunia maupun akhirat. Jalan ini kontras dengan jalan-jalan lain yang mungkin menyesatkan atau hanya memberikan kebahagiaan sementara.
Al-Qur'an bukan sekadar kumpulan kisah atau hukum semata, melainkan panduan komprehensif yang mengatur seluruh aspek kehidupan seorang Muslim—mulai dari ibadah ritual hingga etika sosial, muamalah (transaksi), dan cara berinteraksi dengan sesama makhluk. Petunjuk ini mencakup aqidah (keyakinan), syariah (hukum), dan akhlak (moralitas).
Kabar Gembira bagi Orang Beramal Saleh
Setelah menetapkan kedudukan Al-Qur'an sebagai petunjuk, ayat ini melanjutkan dengan janji spesifik bagi dua kelompok utama: orang mukmin dan orang yang mengerjakan amal saleh. Penting untuk diperhatikan bahwa iman (mukmin) tanpa diiringi amal saleh seringkali dianggap kurang sempurna dalam perspektif Al-Qur'an.
Penyebutan "mengerjakan amal saleh" (يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ) menggarisbawahi pentingnya implementasi ajaran. Amal saleh di sini mencakup segala bentuk perbuatan baik yang dicintai Allah, seperti shalat tepat waktu, berbakti kepada orang tua (sebagaimana disinggung dalam ayat-ayat sebelumnya), jujur dalam berdagang, menunaikan zakat, membantu fakir miskin, dan menyebarkan kebaikan. Janji yang diberikan sangat besar: "pahala yang besar" (أَجْرًا كَبِيرًا).
Ilustrasi visualisasi petunjuk Al-Qur'an menuju jalan terbaik.
Amal Saleh Sebagai Manifestasi Iman
Pahala besar yang dijanjikan bukanlah hadiah cuma-cuma bagi mereka yang hanya beriman di lisan, melainkan bagi mereka yang merealisasikan keimanan itu dalam tindakan nyata. Ini menekankan konsep kesatuan antara tauhid (keyakinan pada keesaan Allah) dan amal (perbuatan). Dalam Islam, perbuatan baik adalah bukti kejujuran hati seorang mukmin.
Para mufasir menjelaskan bahwa "pahala yang besar" ini bisa merujuk pada berbagai tingkatan kenikmatan di akhirat, mulai dari pengampunan dosa, kemudahan saat sakaratul maut, kemuliaan di Padang Mahsyar, hingga yang paling utama, yaitu keridhaan Allah dan surga Firdaus. Besarnya pahala ini sepadan dengan kualitas dan keikhlasan amal yang dilakukan.
Relevansi Kontemporer Ayat 9 Al-Isra
Di tengah arus informasi dan ideologi yang beragam di era modern, ayat ini menjadi pengingat penting. Di tengah kebingungan tentang mana arah yang benar untuk menjalani kehidupan yang damai dan bermartabat, Al-Qur'an menawarkan cetak biru yang jelas. Jalan yang paling lurus adalah jalan yang menjauhkan manusia dari kezaliman, kesyirikan, dan perbuatan sia-sia.
Bagi seorang Muslim yang merasa tersesat atau ragu, kembali kepada petunjuk Al-Qur'an (sebagaimana yang ditegaskan dalam ayat 9) dan kemudian mengaplikasikannya dalam setiap aspek kehidupan (amal saleh) adalah kunci untuk meraih ketenangan jiwa dan janji kebahagiaan hakiki di sisi Allah SWT. Ayat ini adalah motivasi abadi untuk terus beristiqamah di atas kebenaran.