Akar Pandan Wangi yang kaya aroma alami.
Pandan wangi, atau Pandanus amaryllifolius, dikenal luas di Asia Tenggara sebagai 'vanilla tropis' karena aroma khasnya yang memikat, terutama berasal dari daunnya. Namun, bagian tanaman yang sering terabaikan namun menyimpan potensi luar biasa adalah akarnya. Akar pandan wangi, meskipun jarang digunakan dalam kuliner dibandingkan daunnya, memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional dan pewarnaan alami.
Secara botani, akar pandan berfungsi sebagai jangkar yang kuat bagi tanaman yang tumbuh subur di daerah lembap. Akar ini cenderung berserat dan memiliki tekstur yang cukup keras. Di sinilah letak kekhasan kimiawinya; senyawa aromatik yang sama yang membuat daunnya wangi terkonsentrasi dalam berbagai tingkatan di seluruh bagian tanaman, termasuk akarnya, menjadikannya bahan yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.
Dalam masyarakat tradisional, pemanfaatan akar pandan jarang terdokumentasi secara luas dalam literatur modern, namun praktik turun-temurun menunjukkan nilainya. Salah satu penggunaan utama adalah sebagai bahan dasar dalam pewarnaan alami. Ketika direbus, akar pandan dapat menghasilkan pigmen yang cenderung mengarah ke warna cokelat muda hingga kekuningan, yang digunakan untuk mewarnai kain atau serat alami lainnya.
Selain pewarnaan, akar ini juga dipercaya memiliki sifat astringen. Dalam beberapa ramuan pengobatan lokal, akar yang telah dikeringkan dan ditumbuk digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan ringan atau sebagai bagian dari bilasan eksternal untuk menenangkan kulit yang teriritasi. Meskipun klaim ini memerlukan verifikasi ilmiah lebih lanjut, warisan penggunaannya menunjukkan pentingnya tanaman ini dalam sistem pengobatan rakyat.
Penelitian modern mulai melihat lebih dekat profil fitokimia dari berbagai bagian pandan. Meskipun fokus utama masih pada daun, akar pandan menunjukkan adanya kandungan antioksidan yang signifikan. Senyawa bioaktif ini berpotensi melawan radikal bebas dalam tubuh.
Untuk memanfaatkan akar pandan wangi, proses pengolahan harus dilakukan dengan hati-hati. Pertama, akar harus dicabut dari tanah, dibersihkan dari sisa-sisa tanah, dan dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Karena akar mengandung banyak serat, proses pengeringan adalah tahap krusial. Akar biasanya dijemur di tempat teduh, tidak di bawah sinar matahari langsung, untuk mempertahankan komponen aromatik dan warna alaminya.
Setelah kering sempurna, akar dapat digiling menjadi bubuk halus untuk digunakan sebagai pewarna atau direndam dalam pelarut (seperti air panas atau minyak) untuk menghasilkan ekstrak. Perlu ditekankan bahwa keberhasilan dalam memanfaatkan akar pandan sangat bergantung pada kualitas sumber tanaman dan metode pengeringan yang diterapkan.
Kesimpulannya, akar pandan wangi adalah bagian tanaman yang menawarkan lebih dari sekadar fungsi struktural. Dari pewarna alami hingga potensi manfaat kesehatan yang didukung oleh kandungan antioksidannya, akar ini merupakan harta karun botani yang layak mendapatkan perhatian lebih dalam eksplorasi sumber daya alam lokal Indonesia. Penggunaan yang bijaksana dan berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga ketersediaan tanaman serbaguna ini.