Dalam ajaran Islam, berbakti dan berakhlak mulia kepada kedua orang tua menempati kedudukan yang sangat tinggi, hampir setara dengan keutamaan tauhid (mengesakan Allah). Kasih sayang dan pengorbanan orang tua, terutama ibu, tidak terhitung nilainya sejak kita berada dalam kandungan hingga dewasa. Oleh karena itu, seorang Muslim dituntut untuk senantiasa menunjukkan rasa hormat, taat, dan berbakti kepada mereka.
Ilustrasi: Penghargaan dan kasih sayang kepada orang tua.
Kewajiban Berbakti (Birrul Walidain)
Berbakti kepada orang tua (Birrul Walidain) mencakup segala bentuk perbuatan baik, perkataan santun, dan ketaatan selama perintah mereka tidak bertentangan dengan syariat Allah. Kedudukan orang tua setelah Allah adalah yang paling utama. Ketika seseorang ditanya tentang amal apa yang paling dicintai Allah, Rasulullah ﷺ menjawab, "Mendirikan shalat pada waktunya, kemudian berbakti kepada kedua orang tua, kemudian berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Tingkat pengorbanan ibu seringkali lebih ditekankan. Dalam sebuah hadis shahih, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ, "Siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?" Beliau menjawab, "Ibumu." Sahabat itu bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Sahabat itu bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Barulah pada pertanyaan keempat, beliau menjawab, "Ayahmu." Ini menunjukkan betapa mulianya posisi ibu karena beban perjuangan mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Dalil-Dalil Utama dalam Al-Qur'an
1. Kewajiban Beribadah dan Tidak Menyekutukan Allah
Perintah berbuat baik kepada orang tua diletakkan segera setelah perintah untuk mengesakan Allah SWT, menunjukkan betapa krusialnya kewajiban ini.
QS. An-Nisa [4]: 36:
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun; dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang ibu bapa..."
2. Larangan Berkata Kasar dan Membentak
Bentuk akhlak terburuk yang dilarang keras adalah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang tua, sekecil apapun itu.
QS. Al-Isra [17]: 23:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapamu. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu menghardik mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
3. Rendah Hati Penuh Kasih Sayang
Sikap merendahkan diri dan mendoakan mereka adalah manifestasi nyata dari rasa syukur kita atas segala jasa mereka.
QS. Al-Isra [17]: 24:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: 'Ya Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil'."
Implementasi Akhlak dalam Kehidupan Sehari-hari
Akhlak kepada orang tua bukan sekadar formalitas saat mereka tua. Ia harus diterapkan secara konsisten:
- Mendahulukan Ketaatan (Selama tidak maksiat): Patuhi arahan mereka dalam urusan duniawi yang baik.
- Berbicara Lembut: Gunakan bahasa yang sopan, hindari nada meninggi, dan jangan pernah menyela pembicaraan mereka.
- Melayani Kebutuhan Fisik: Membantu pekerjaan rumah, memastikan makanan dan obat-obatan mereka terpenuhi, terutama saat mereka lemah.
- Mendoakan Kebaikan: Jangan pernah lelah memohonkan ampunan dan rahmat Allah untuk mereka, baik saat mereka masih hidup maupun setelah wafat.
- Menjaga Nama Baik: Tidak menceritakan aib atau kekurangan orang tua kita kepada orang lain.
Islam mengajarkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah jalan pintas menuju keridhaan Allah. Seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya menghadapi ancaman besar di akhirat, sementara berbakti menjadi kunci pembuka pintu surga. Oleh karena itu, marilah kita introspeksi diri agar senantiasa berada di barisan anak-anak yang berbakti, melaksanakan perintah Allah dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang, sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayang mereka kepada kita tanpa batas.