Menggali Hikmah Surat Ke-17 dan Ke-18 Al-Qur'an

Pentingnya Urutan Surat dalam Al-Qur'an

Dalam penulisan Al-Qur'an, urutan surat telah ditetapkan secara tawqifi (berdasarkan wahyu). Ketika merujuk pada "surat ke-17 Al-Qur'an", kita berbicara tentang **Surat Al-Isra' (atau Bani Israil)**, yang kaya akan kisah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW (Isra' Mi'raj) dan berbagai pelajaran etika serta larangan kemaksiatan. Sementara itu, jika pencarian mengarah pada surat yang paling sering dibaca di hari Jumat dan memiliki kisah perlindungan mendalam, kita merujuk pada **Surat Al-Kahf (Surat ke-18)**. Kedua surat ini, meskipun berdekatan secara urutan, menawarkan dimensi spiritual yang berbeda namun saling melengkapi.

Fokus Utama: Surat Al-Kahf (Asap, Gua, dan Fitnah)

Surat Al-Kahf adalah surat Makkiyah yang turun sebelum Hijrah. Keutamaannya sangat besar; Rasulullah SAW bersabda bahwa membacanya pada hari Jumat akan memberikan cahaya (nur) antara dua Jumat. Surat ini berfungsi sebagai kompas moral untuk menghadapi tiga ujian terbesar dalam kehidupan beriman:

• Ujian Ilmu (Ashabul Kahfi): Kisah Pemuda Ashabul Kahfi mengajarkan tentang pentingnya keimanan yang teguh di tengah tekanan masyarakat yang menyimpang. Mereka memilih isolasi demi menjaga akidah. Ini adalah pelajaran tentang keberanian dalam memegang prinsip kebenaran.
• Ujian Kekayaan (Pemilik Dua Kebun): Seorang kaya yang sombong dan lupa akan kekuasaan Allah. Kisahnya menyoroti bahaya kesombongan dan ketergantungan pada harta duniawi. Kekayaan harus menjadi sarana syukur, bukan alasan untuk kufur.
• Ujian Kekuasaan dan Pengetahuan (Nabi Musa dan Khidir): Perjalanan Musa AS bersama Khidir AS menunjukkan keterbatasan akal manusia dalam memahami hikmah di balik peristiwa yang tampak buruk. Kesabaran dan penyerahan diri pada ilmu Allah yang Maha Luas adalah kuncinya.
• Ujian Dunia dan Godaan (Dajjal): Surat ini diakhiri dengan peringatan tentang munculnya Fitnah Al-Masih Ad-Dajjal, ujian terbesar yang akan datang. Perlindungan terbaik dari fitnah ini adalah dengan menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir Surat Al-Kahf.

Refleksi dari Surat Al-Isra' (Surat Ke-17)

Meskipun fokus sering tertuju pada Al-Kahf, Surat Al-Isra' (ke-17) memberikan landasan etika yang fundamental bagi umat Islam. Surat ini dibuka dengan peristiwa agung Isra' Mi'raj, penegasan status Muhammad SAW sebagai hamba Allah yang teruji. Kemudian, surat ini memuat sepuluh perintah utama yang sering disamakan dengan sepuluh perintah dalam tradisi Yahudi (Dekalog). Beberapa poin penting dari Al-Isra' meliputi:

1. Larangan berbuat syirik.
2. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua (Birrul Walidain).
3. Menjaga hak anak yatim dan tidak mendekati zina.
4. Menjauhi pemborosan (israf).

Kedua surat ini, yang berdekatan secara posisi, mengingatkan kita bahwa keimanan sejati memerlukan dua hal: **perlindungan spiritual dari fitnah dunia (seperti dalam Al-Kahf)** dan **landasan moral yang kokoh dalam interaksi sosial (seperti dalam Al-Isra')**.