Ilustrasi representatif sistem perakaran pandan.
Tanaman pandan (genus *Pandanus*) adalah salah satu flora tropis yang sangat penting di Asia Tenggara, terkenal karena daunnya yang harum digunakan dalam kuliner, kerajinan tangan, hingga pengobatan tradisional. Namun, di balik daunnya yang bermanfaat, terdapat sistem perakaran yang menarik untuk dikaji: apakah akar pandan cenderung serabut atau tunggang? Memahami jenis akarnya sangat krusial, terutama bagi petani atau mereka yang ingin membudidayakan tanaman ini.
Secara umum, sistem perakaran dibagi menjadi dua kategori besar. Sistem akar tunggang memiliki satu akar utama yang tumbuh lurus ke bawah dan memberikan jangkar yang kuat serta akses ke lapisan air tanah yang lebih dalam. Contohnya adalah sebagian besar tanaman dikotil seperti mangga atau akasia.
Sebaliknya, sistem akar serabut terdiri dari banyak akar kecil yang tumbuh menyebar dekat permukaan tanah. Akar serabut sangat efektif dalam menyerap air hujan dan nutrisi yang ada di lapisan atas tanah. Sebagian besar tanaman monokotil, seperti padi, rumput, atau palem, memiliki akar serabut.
Ketika kita mengamati tanaman pandan, terutama spesies yang sering dibudidayakan seperti Pandanus amaryllifolius (pandan wangi), kita akan melihat pola akar yang khas. Pandan, secara botani, diklasifikasikan sebagai tanaman yang memiliki kecenderungan kuat ke arah **sistem perakaran serabut (fibrous root system)**.
Akar-akar pandan cenderung muncul dalam jumlah banyak dari pangkal batang atau bahkan dari ruas-ruas batang di atas permukaan tanah. Akar-akar ini menyebar secara horizontal dan dangkal, menciptakan jaring penahan yang rapat.
Salah satu keunikan yang sering disalahartikan sebagai bagian dari akar serabut adalah munculnya akar udara atau akar penopang (*stilt roots*). Pada spesies pandan tertentu, terutama yang tumbuh di area rawa atau pesisir pantai (seperti Pandanus tectorius), tanaman mengembangkan akar yang menjulur dari batang bagian bawah, menuju tanah, dan berfungsi sebagai penyangga struktural yang vital.
Meskipun akar penopang ini terlihat berbeda karena tumbuh di udara sebelum menembus tanah, secara fungsi dan pola pertumbuhan keseluruhannya, sistem perakaran pandan masih dominan serabut. Akar serabut ini sangat penting karena memberikan stabilitas pada tanaman yang sering kali tumbuh tinggi dan ramping, terutama di tanah yang gembur atau berlumpur.
Sistem akar serabut pada pandan adalah adaptasi yang sangat baik terhadap habitat alaminya. Banyak spesies pandan tumbuh di daerah yang memiliki ketersediaan air yang cukup melimpah di lapisan atas tanah, seperti hutan pantai, tepi sungai, atau tanah yang lembap.
Meskipun ada satu atau dua akar yang mungkin terlihat lebih menonjol (yang bisa disalahartikan sebagai akar primer), akar utama ini tidak memiliki dominasi pertumbuhan ke bawah seperti pada sistem akar tunggang sejati. Oleh karena itu, kesimpulan yang paling tepat adalah bahwa **akar pandan memiliki sistem perakaran serabut yang diperkuat dengan adanya akar penopang (stilt roots) pada spesies tertentu.**
Bagi pembudidaya, pemahaman bahwa akar pandan bersifat serabut membawa beberapa pertimbangan penting:
Kesimpulannya, meskipun bentuk akarnya bisa bervariasi tergantung spesies dan kondisi lingkungan, pandan secara fundamental mengandalkan sistem akar serabut yang menyebar luas untuk menopang hidupnya dan menyerap nutrisi dari lingkungan tropis yang lembap.